web 2.0

Tuesday, December 8, 2009

Lalu duduk di sebelah kanan Allah

Ayat no. 9

Markus mencatat "...He (Jesus)  was received up into heaven, and sat down at the right hand of God." (16:19).
"...terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah." (Markus 16:19)

Diartikan oleh "orang dengan iman yang luar biasa": dalam seluruh Alkitab tak seorang pun yang punya hak istimewa dan kehormatan yang tiada bandingnya tersebut. Hanya Yesus yang co-equal (setara) dengan Tuhan mempunyai hak kehormatan itu.

Kajian No. 9

Satu dari dua prestasi luar biasa dari seorang sarjana alkitab abad 19 yang ulung, Lobegott Friedrich Konstantin Von Tischendorf, adalah penemuan sejarah Manuskrip Alkitab dikenal yang paling tua 'Codex Sinaiticus' dari Biara St Catherine di Mt Sinai.

Dr Tischendorf mengetahui bahwa pada abad ke-5 ini dokumen injil Markus berakhir di 16:8. Dengan kata lain, 12 ayat terakhir (9-20) "di-inject-kan" pada suatu waktu sesudah abad ke-5. Clement dari Alexandria dan Origen tidak pernah mengutip ayat ini. Kita sudah mengutipkan ayat 19!. Hari ini, di banyak versi Alkitab yang direvisi, mengatakan dua belas ayat terakhir muncul dalam tanda kurung. (Tidak pada ITB, abie1102)
(untuk informasi lebih lanjut silahkan membaca 'Secret of Mount Sinai' oleh James Bentley, Orbis, London, 1985).

Peake's Commentary dalam Bibel mencatat;

"It is now generally agreed that 9-20 are not an original part of Mk. They are not found in the oldest MSS, and indeed were apparently not in the copies used by Mt. and Lk. A 10th-cent. Armenian MS ascribes the passage to Aristion, the presbyter mentioned by Papias (ap.Eus.HE III, xxxix, 15)."

"Saat ini umumnya disetujui bahwa ayat 9-20 bukan bagian asli Markus. Ayat-ayat tersebut tidak ditemukan di MSS yang paling tua, dan memang rupanya tidak juga pada salinan yang dipakai oleh Matius dan Lukas. Seorang Armenian MS abad ke-10 menganggap ayat tsb berasal dari Aristion, penatua yang disebut oleh Papias (ap.Eus.HE III, xxxix, 15)."

Bagian pendukung

Pengakuan ayat yang dikutip untuk menjadi otentik terbukti; Yesus bukan Tuhan. Paulus berdalil dengan ayat itu bahwa selama di atas bumi ini Yesus "yang berwujud Tuhan"  bertindak dengan "mengambil rupa seorang hamba" (Filipi 2:7). Sekali di surga, bagian kisah itu selesai. Mengapa Yesus, "yang sepenuhnya Tuhan", tidak mempertimbangkan untuk duduk di tengah? Karena yang lain sudah mengisi tempat duduk tengah dan "Memerintahkan" Yesus untuk duduk di sebelah kanannya (Lukas.20:42 dan Kisah 2:32-37) membuktikan Yesus adalah bukan Tuhan Yang Maha-kuasa baik selama pelayanannya maupun sekarang di Surga.

Mempunyai dua tempat duduk, satu untuk orang pertama trinitas dan satu lagi untuk orang kedua trinitas, dengan jelas menampakkan dua pihak. Yang satu memerintahkan yang lain untuk "duduk di sebelah kanannya" menunjukkan ketidaksetaraan dalam dua pihak tersebut.


------------------
diterjemahkan secara bebas dari mostmerciful.com

2 comments:

Anonymous said...

selama Anda menutup mata Anda terhadap kebenaran, Anda tidak akan menemukan kebenaran.

Adalah sebuah rumah. yang depan di cat merah dan yang belakang di cat putih. Orang yang menyatakan bahwa ada 2 rumah, tidak salah. Karena mereka melihatnya dari depan dan belakang dan tidak menyadari bahwa itu satu rumah. Logika perbedaan pasti menunjukkan bahwa itu beda warna dan bisa dikatakan/diarahkan untuk menuju pengertian "beda rumah". Ya .. ya.. ya beda. Tapi setelah memahami rumah tersebut atau pada saat penyataan, maka semua akan tahu.. oh ternyata satu rumah ya.... maaf..

Anonymous said...

Hanya dogma buta yg meyakini bahwa tuhan bs dilihat

Post a Comment

Post a Comment